LSM GMASI : PTPN IV Kebun Pabatu Bukan Milik Manajer dan APK
![]() |
Keterangan Gambar : Manajer Kebun Pabatu, Dennis Nichova. (Foto screenshot video dikutip dari akun tiktok PTPN IV Regional II). |
Menaratoday.com - Serdang Bedagai :
Inilah tampang wajah oknum Manajer PTPN IV Regional 2 Distrik 3 yang tidak transparan dan diduga takut buka-bukaan soal penggunaan anggaran di PTPN IV perusahaan milik negara.
Oknum Manajer PTPN IV tersebut adalah, Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu, yang diduga takut dan tak berani menjawab saat dikonfirmasi terkait penggunaan anggaran di PTPN IV unit Kebun Pabatu.
Padahal PTPN IV Kebun Pabatu adalah badan usaha milik negara (BUMN) perusahaan milik Pemerintah Indonesia.
Menurut undang-undang keterbukaan informasi publik (KIP), informasi publik yang wajib disediakan oleh BUMN diantaranya adalah laporan keuangan.
![]() |
Keterangan Gambar : Resi bukti pengiriman surat permintaan informasi kepada manajemen kebun pabatu. |
Jadi tak seharusnya Manajemen Kebun Pabatu melalui Manajer Kebun Pabatu Dennis Nichova dan APK Kebun Pabatu Hendra Jusanda tidak transparan dan tertutup saat dikonfirmasi soal penggunaan seluruh anggaran yang telah digunakan oleh Manajemen Kebun Pabatu, apalagi untuk kepentingan publik.
Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu langsung memblokir semua nomor WhatsApp (WA) wartawan menaratoday.com yang melakukan konfirmasi soal penggunaan anggaran di PTPN IV Kebun Pabatu.
Saat dikupas dan dicerca beberapa pertanyaan terkait kinerja dan penggunaan anggaran oleh tim menaratoday.com, Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu diduga takut buka-bukaan soal penggunaan seluruh anggaran dan juga anggaran perawatan atau pemeliharaan tanaman kelapa sawit.
Begitu juga dengan Hendra Jusanda selaku asisten personlia kebun (APK) atau Humas Kebun Pabatu, dirinya bungkam setiap dikonfirmasi soal anggaran, diduga Hendra Jusanda juga takut untuk buka-bukaan soal penggunaan anggaran di PTPN IV Kebun Pabatu.
Dikonfirmasi berulangkali dalam waktu dan hari yang berbeda-beda, Hendra Jusanda APK Kebun Pabatu juga masih diam membisu, terkesan seperti orang yang "ketakutan".
Begitu juga dengan Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu, tidak berani menjawab konfirmasi wartawan.
Terindikasi Dennis Nichova dan Hendra Jusanda sengaja ingin menutupi informasi diduga karena Manajemen Kebun Pabatu melakukan penyimpangan dan penyelewengan anggaran yang dikucurkan.
Dicoba konfirmasi ulang, Selasa (5/8/25) Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu tidak dapat dikonfirmasi.
Begitu juga dengan Hendra Jusanda APK Kebun Pabatu, yang memilih "bungkam" tak berani memberikan klarifikasi (keterangan).
Menanggapi hal itu, Ketua DPD LSM GMASI Provinsi Sumatera Utara, Darma, merasa aneh dan lucu melihat sikap seorang Manajer Kebun dan Humas Kebun Pabatu yang terkesan seperti bukan seorang pemimpin.
Darma menjelaskan, seyogianya Manajemen PTPN IV melalui Manajer dan Humas harus transparan, karena PTPN adalah perusahaan milik negara, bukan perusahaan pribadi milik Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu dan Hendra Jusanda APK Kebun Pabatu.
"Kalau memang bersih gak ada masalah kenapa mesti takut..?, paparkan saja buka-bukaan secara gamblang, jangan terkesan seperti ada yang ingin ditutup-tutupi, pengelolaan dan penggunaan anggaran BUMN seharusnya transparan, itu anggaran bukan 'harta warisan' milik oknum tertentu, PTPN IV Kebun Pabatu itu perusahaan milik negara, bukan milik pribadi, bukan milik Dennis Nichova ataupun Hendra Jusanda," tegasnya.
Terkait hal itu, tim menaratoday.com sudah melayangkan surat permintaan informasi secara resmi sesuai prosedur dan peraturan perundang-undangan kepada Manajemen Kebun Pabatu yang telah dikirimkan pada hari Senin, tanggal 28 juli 2025 lalu.
Tim menaratoday.com juga akan segera mengirimkan surat konfirmasi resmi secara tertulis beserta foto dokumentasi bukti-bukti areal yang kondisinya tidak terkontrol dan terkait anggaran di Kebun Pabatu, kepada General Manager Distrik 3 Kebun Pabatu dan Dirut PTPN IV PalmCo di Medan.
(Hingga berita ini ditulis, Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu dan Hendra Jusanda APK Kebun Pabatu belum dapat dikonfirmasi dan tidak berani memberikan keterangan).
Penulis : IRLAN JAYA SITUMORANG, Wartawan UKW Muda.