MenaraToday.Com - Pandeglang :
Pasca insiden karamnya kapal tongkang pengangkut batu bara milik PT Trans Logistik Perkasa pada Desember 2024 lalu, persoalan dampak lingkungan dan distribusi kompensasi masih menyisakan keluhan di kalangan warga.
Sejumlah masyarakat Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengaku belum menerima uang kompensasi yang dijanjikan.
Salah satu warga, Ustadz Ade Syahrodi, menyampaikan kekecewaannya lantaran namanya tidak tercantum sebagai penerima, meski sebelumnya sudah didata oleh pihak terkait.
“Sudah didata beberapa hari sebelumnya, ada tiga orang yang datang ke rumah salah satunya dari karang taruna desa cigondang, fotokopi KTP saya juga diminta. Tapi pas pembagian saya tidak dikasih tahu, saya tau kompensasi sudah dibagikan dari orang lain, ada apa ini?,” ujar Ade Syahrodi kepada meratoday.com, Selasa (19/8/2025).
Ia menambahkan, ada dua pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Pantai Galau yang awalnya tidak menerima kompensasi. Namun, belakangan diketahui rekannya tersebut sudah mendapatkan haknya.
“Rekan saya satu orang sudah dapat dia, sementara saya sampai hari ini belum juga. Katanya disuruh tunggu karena mau dikonfirmasi dulu ke pihak yang membagikan dari Walhi. Tunggu aja coba sampe tiga hari, kalau tidak ada kejelasan saya akan buka semuanya, karena saya tahu berapa sebenarnya nilai kompensasi dari perusahaan,” tegasnya.
Ade juga mengaku sempat menerima pesan singkat yang menyebutkan jika menerima uang kompensasi akan dipotong Rp100 ribu, namun ia tidak mengetahui siapa pengirim pesan tersebut.
“Saya tidak tahu siapa yang kirim, karena tidak ada identitasnya. Intinya saya ingin kejelasan, karena saya juga warga terdampak dan sudah didata. Masa yang lain menerima, saya sendirian tidak dapat,” ucapnya.
Sementara itu, warga lainnya yang enggan disebut namanya mengaku sudah menerima kompensasi sebesar Rp500 ribu.
"Sudah, kami terima 500.000 per orang," jawabnya singkat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Karang Taruna Desa Cigondang, Lulut Mashudi, membenarkan bahwa pencairan kompensasi telah dilakukan.
“Pembagian sudah dilaksanakan hari Minggu malam di Villa Cipto, Pantai Galau, Desa Cigondang. Prosesnya langsung dikoordinir oleh Pak Ali dari Walhi. Semua data penerima ada di Walhi, kami tidak pegang datanya,” jelas Lulut.
Hingga kini, warga yang merasa belum menerima kompensasi masih menunggu kejelasan dari pihak yang menyalurkan bantuan. (ILA)