Festival Nusantara Sinyonya 2025, Upaya Lestarikan Ikan Mas Khas Pandeglang

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Suasana semarak memenuhi kawasan Mina Agro Wisata Bukit Sinyonya, Desa Bandung, Kecamatan Banjar. Kamis (30/10/2025). Ratusan warga tampak antusias mengikuti Nusantara Sinyonya Festival 2025, sebuah ajang yang tidak hanya merayakan kekayaan kuliner dan budaya lokal, tetapi juga meneguhkan komitmen masyarakat Pandeglang dalam melestarikan ikan mas sinyonya, ikon perikanan khas daerah tersebut.

Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadihardja, menjelaskan bahwa Nusantara Sinyonya Festival merupakan agenda tahunan yang bertujuan memotivasi dan melestarikan budidaya ikan mas sinyonya.

“Festival ini bukan sekadar kontes, tapi juga berisi berbagai kegiatan menarik seperti lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak TK dan SD, lomba fotografi, gemar makan ikan, hingga bazar UMKM,” terangnya.

Ia berharap kegiatan ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekaligus memperkuat kedaulatan pangan di Kabupaten Pandeglang.

“Melalui festival ini, kami ingin masyarakat semakin mencintai produk lokal dan bersama-sama menjaga keberlanjutan budidaya ikan sinyonya,” tandasnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, yang membuka acara tersebut, menegaskan pentingnya menjaga dan mengembangkan budidaya ikan sinyonya.

“Budidaya ikan sinyonya harus terus dikembangkan, karena ikan sinyonya ini bagian dari kebanggaan warga Pandeglang, khususnya yang ada di Kecamatan Banjar,” ujar Iing dalam sambutannya.

Menurutnya, kegiatan Nusantara Sinyonya Festival 2025 sangat membantu pemerintah daerah dalam memperluas pengembangan budidaya ikan mas sinyonya di Kabupaten Pandeglang. Selain itu, festival ini juga menjadi wadah untuk menggaungkan gerakan gemar makan ikan di kalangan masyarakat.

“Dengan gemar makan ikan, gizi masyarakat terpenuhi. Anak-anak kita bisa tumbuh cerdas dan sehat,” tambahnya.

Iing juga berharap agar kegiatan ini dapat mendorong masyarakat Banjar untuk ikut membudidayakan ikan sinyonya di masing-masing desa.

“Dengan begitu, masyarakat ikut berperan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Pandeglang,” harapnya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama