Semangat gotong royong tampak jelas di halaman Makodim 0601 Pandeglang pagi itu. Dengan penuh khidmat, Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi secara resmi membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Tahun Anggaran 2025. Rabu (8/10/2025).
Dalam sambutannya, Iing menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran TNI dan seluruh pihak yang terus berkomitmen membantu pembangunan di wilayah pedesaan. Ia menegaskan bahwa program TMMD bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat dalam mempercepat pembangunan daerah.
“Program TMMD merupakan sinergi antara pemerintah daerah dan TNI dalam rangka percepatan pembangunan desa serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami sangat berterima kasih atas kolaborasi ini. Melalui TMMD, pembangunan fisik dan nonfisik bisa berjalan beriringan menuju desa yang maju dan mandiri," ujar Iing.
Program TMMD ke-126 kali ini dipusatkan di Desa Cikentrung, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang. Lokasi ini dipilih karena masih membutuhkan penguatan infrastruktur dasar untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Komandan Kodim 0601 Pandeglang, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga, menjelaskan bahwa kegiatan TMMD meliputi berbagai sasaran fisik seperti pembukaan badan jalan yang menghubungkan Kampung Kadujaro dengan Kampung Kalanganyar sepanjang 970 meter dengan lebar 6 meter, serta pengerasan jalan sepanjang 660 meter dan lebar 4 meter.
Selain itu, TNI bersama masyarakat juga akan membangun gorong-gorong, Tembok Penahan Tanah (TPT), rehab mushola, pembuatan MCK, rehab rumah tidak layak huni (RTLH), pembuatan lima titik sumur bor, serta penanaman 500 batang pohon.
“Melalui TMMD, kami ingin menghadirkan infrastruktur yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga. Jalan yang dibangun ini akan membuka akses baru bagi warga dalam mengangkut hasil pertanian dan memperlancar mobilitas ekonomi,” terang Afri.
Selain pembangunan fisik, TMMD ke-126 juga menitikberatkan pada pembangunan nonfisik yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Di antaranya penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan, keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), lingkungan hidup, pertanian, stunting, hukum, serta pengobatan gratis bagi warga sekitar.
Program ini berlangsung sejak 27 September hingga 7 Oktober 2025, melibatkan 150 personel gabungan dari TNI, Polri, pemerintah daerah, serta masyarakat.
Bagi masyarakat Cikentrung, TMMD bukan hanya soal pembangunan jalan atau bangunan baru, tetapi tentang kebersamaan. Selama program berlangsung, warga turut bahu-membahu membantu prajurit TNI di lapangan—mulai dari menyiapkan bahan bangunan hingga menyediakan konsumsi.
“Ini bukan hanya kerja TNI, tapi kerja kita semua,” ujar salah satu warga Desa Cikentrung dengan senyum bangga.
Melalui TMMD ke-126, semangat “TNI bersama rakyat membangun negeri” kembali hidup, menjadi bukti bahwa percepatan pembangunan tidak hanya dimulai dari pusat, tapi juga dari desa-desa yang menjadi denyut nadi bangsa. (ILA)