MenaraToday.Com - Medan :
Menyikapi viral nya video warga yang menggotong jenazah warga karena jalan rusak di Desa Sei Sembilang Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Gubernur Sumatera Utara Boby Afif Nasution berjanji akan membangun jalan provinsi di darah tersebut sepanjang 17 Kilo Meter tahun 2026.
"Tahun depan akan kita perbaiki, jadi harap sabar karena kegiatan infrastruktur di Sumatera Utara ini terdapat beberapa keterbatasan,” kata Bobby kepada awak media usai menghadiri upacara Sumpah Pemuda di Lapangan Astaka, Selasa (28/10/2025).
Meski demikian, Bobby tak merinci keterbatasan apa yang dimaksud. Ia hanya menegaskan, Pemprov Sumut akan terus menggenjot perbaikan jalan agar merata di seluruh wilayah.
“Ke depan infrastruktur khususnya perbaikan jalan memang akan kita genjot. Mudah-mudahan di awal tahun akan kita kerjakan,” ujarnya.
Terpisah Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumatera Utara, Yahdi Khoir Harahap menyebutkan bahwa peristiwa tersebut sangat memprihatikan
“Itu sangat memprihatinkan. Saya sudah tiga kali mendatangi daerah ini. Mobil saya sering nyangkut, bahkan masyarakat juga sering terjatuh saat melintas,” ungkap Yahdi.
Menurut Yahdi, proyek perbaikan jalan tersebut sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 2022 dan termasuk dalam proyek multiyears senilai Rp 2,7 triliun untuk perbaikan 470 kilometer jalan. Namun proyek itu gagal dilanjutkan karena pihak pelaksana, PT Waskita Karya, dinyatakan wanprestasi.
“Tahun ini sudah kita masukkan lagi untuk diperbaiki, tapi karena efisiensi anggaran, akhirnya diundur ke tahun 2026,” tambahnya.
Yahdi yang juga mantan Wakil Bupati Asahan berharap, Bobby Nasution memberi perhatian lebih kepada jalan-jalan rusak di wilayah Asahan.
“Kita dorong Pak Gubernur supaya daerah yang memprihatinkan juga diprioritaskan. Nias penting, tapi pembangunan harus merata,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Sumut, Hendra Dermawan Siregar, mengakui jalan provinsi sepanjang 17 kilometer tersebut memang sudah lama rusak berat.
“Jalan ini sempat di proyekkan pada tahun 2022–2024, tapi gagal karena kontrak tidak berlanjut,” katanya Senin (27/10/2025).
Hendra menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan DPRD untuk melakukan perencanaan ulang pembangunan jalan, dengan progres yang ditargetkan dimulai tahun depan (2026).
“Untuk struktur pembangunannya bisa jadi baru dimulai tahun 2027. Karena harus melalui banyak tahapan,” ujarnya.
Ia juga belum bisa memastikan anggaran pasti untuk perbaikan jalan tersebut, karena masih menunggu hasil observasi di lapangan.
“Kita koordinasi dengan UPT untuk penanganan sementara, supaya warga tetap bisa melintas. Sambil menunggu proses perencanaan dan penganggaran,” jelasnya.
Sebelumnya, video warga Desa Sei Sembilang yang bergotong royong membawa jenazah ke rumah duka akibat jalan rusak berat viral di media sosial. Aksi itu memicu simpati dan kritik publik terhadap lambannya perbaikan infrastruktur di daerah tersebut. (***)
