Haikal Dan Habibi Ditemukan Tak Bernyawa, Bupati Pandeglang Turut Berduka

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Suasana duka menyelimuti rumah sederhana di Kampung Taraju, Kecamatan Sukaresmi, Senin (27/10) pagi. Isak tangis keluarga dan kerabat masih terdengar lirih ketika Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, datang berkunjung untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua bocah, Haikal (9) dan Habibi (9), yang tenggelam di aliran Sungai Ciliman.

Di ruang tamu yang dipenuhi pelayat, Bupati Dewi menyalami satu per satu anggota keluarga korban. Wajahnya tampak murung, suaranya lirih ketika ia mengucapkan doa bagi kedua almarhum.

“Kami sangat berduka atas musibah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan almarhum anak-anak kita diterima di sisi Allah SWT,” tutur Dewi Setiani dengan mata berkaca-kaca.

Peristiwa tragis itu terjadi pada akhir pekan lalu, ketika ketiga sahabat kecil, Haikal, Habibi, dan Reza, bermain di tepian Sungai Ciliman, di Kampung Rancahideung, Desa Karyasari. Diduga mereka terseret arus deras yang meningkat akibat hujan. Reza berhasil menyelamatkan diri, namun dua temannya tak sempat tertolong.

Pencarian dilakukan sejak hari pertama oleh tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, serta masyarakat setempat. Setelah upaya tanpa henti, Haikal ditemukan pada pukul 06.28 WIB, sekitar 4,5 kilometer dari lokasi kejadian. Habibi menyusul ditemukan pada pukul 07.27 WIB, berjarak 5 kilometer dari titik awal pencarian. 

Dewi menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas dan relawan yang telah bekerja keras di lapangan. Ia menegaskan pentingnya kewaspadaan warga terhadap kondisi alam, terutama bagi anak-anak yang sering bermain di sekitar sungai.

“Saya mengimbau kepada seluruh orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya, terutama di musim hujan seperti sekarang. Debit air bisa tiba-tiba meningkat dan arus menjadi sangat deras,” katanya.

Usai mengunjungi keluarga korban, Bupati  juga menyempatkan diri menemui Reza, satu-satunya bocah yang selamat dari tragedi itu. Dengan lembut, ia menepuk pundak anak itu, berusaha menguatkan hatinya.

“Kita harus bersyukur atas keselamatan yang diberikan Allah SWT. Jadikan peristiwa ini pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujarnya penuh makna.

Sore itu, ketika langit Sukaresmi kembali mendung, aroma tanah basah menyelimuti kawasan sungai yang menjadi saksi bisu peristiwa memilukan tersebut. Di tengah kesedihan yang mendalam, pesan Bupati Pandeglang menggema di hati warga: tentang pentingnya kewaspadaan, dan tentang cinta kasih yang tak lekang bagi anak-anak Pandeglang. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama