Musyawarah Di Serang Akhiri Dualisme PWI Pandeglang

MenaraToday.Com - Serang : 

Suasana hangat terasa di sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten, pada Jumat (31/10/2025). Di ruangan itu, dua sosok yang selama beberapa bulan terakhir menjadi pusat perhatian insan pers Pandeglang akhirnya duduk bersama. Mereka adalah Iman Fathurohman dan Yanadi, dua tokoh yang sempat terlibat dalam dualisme kepemimpinan PWI Kabupaten Pandeglang.

Pertemuan yang difasilitasi langsung oleh Ketua PWI Provinsi Banten, Rian Nopandra, atau akrab disapa Opan, menjadi momentum penting bagi perjalanan organisasi wartawan di daerah tersebut. Setelah melalui dialog panjang, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyudahi perbedaan.

“Tadi sudah disepakati, dan kedua belah pihak juga sudah legowo. Kesepakatan ini kita tuangkan dalam berita acara hasil musyawarah yang ditandatangani bersama,” ujar Opan dengan nada lega.

Musyawarah ini digelar berdasarkan surat dari PWI Pusat Nomor 009-PGS/PP-PWI/LXXIX/X/2025, yang menegaskan pentingnya penyelesaian dualisme agar roda organisasi dapat kembali berjalan sesuai AD/ART.

Dari hasil pertemuan itu disepakati bahwa ketua hasil konferkab sebelumnya akan melanjutkan masa jabatannya, sementara masa kepemimpinan Yanadi akan resmi berakhir pada 5 November 2025, hanya berselang lima hari dari pelaksanaan musyawarah.

Namun, situasi tak lantas selesai di sana. Mengingat masa jabatan Yanadi yang segera berakhir dan waktu yang tidak memungkinkan untuk menggelar konferensi kabupaten (konferkab) dalam waktu dekat, PWI Banten mengambil langkah strategis.

“Kita akan menunjuk pelaksana tugas (Plt) Ketua PWI Pandeglang dalam waktu dekat. Hal ini agar tidak terjadi kekosongan jabatan, apalagi kami juga tengah fokus mempersiapkan peran sebagai panitia Hari Pers Nasional (HPN),” jelas Opan.

Langkah penunjukan Plt ini dinilai sebagai keputusan realistis agar roda organisasi tetap berputar. PWI Banten berharap, masa transisi ini menjadi momentum untuk memperkuat kembali soliditas wartawan di Pandeglang setelah sempat terbelah oleh perbedaan.

Musyawarah yang berakhir dengan saling berjabat tangan itu seolah menjadi simbol kembalinya semangat kebersamaan di tubuh PWI Pandeglang. Bagi insan pers Banten, momen ini bukan sekadar penyelesaian konflik, melainkan titik awal untuk kembali berfokus pada peran utama: menjaga marwah dan profesionalitas jurnalisme di daerah. (ILA))

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama