MenaraToday.Com - Pandeglang :
Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2025 di Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, menuai sorotan. Proyek dengan alokasi dana sebesar Rp500 juta dari Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) itu diduga dikerjakan secara asal-asalan oleh kelompok masyarakat Kalanganyar Anugrah selaku pelaksana.
Pantauan di lapangan memperlihatkan sejumlah kejanggalan dalam proses pengerjaan. Para pekerja terlihat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar keselamatan kerja. Selain itu, pada bagian pengecoran dasar diduga tidak dilapisi alas kerja sebagaimana mestinya, hanya menggunakan urugan pasir 0.05.
Lebih lanjut, ditemukan indikasi bahwa bahan besi yang digunakan merupakan campuran antara besi baru dan besi bekas berkarat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kualitas dan ketahanan hasil pembangunan.
Salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya membenarkan bahwa sejak awal pihak pelaksana tidak menyediakan perlengkapan APD secara memadai.
“Iya betul, baru hari ini kami dikasih sepatu bot. Kemarin-kemarin nggak ada,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (11/10/2025).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) DPC Pandeglang, Raeynold Kurniawan, menyayangkan adanya dugaan pekerjaan yang tidak sesuai standar tersebut. Ia menegaskan bahwa anggaran Pamsimas bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang notabene menggunakan dana hasil pajak masyarakat.
“Ini uang rakyat, bukan uang pribadi. Jadi jangan membangun asal jadi. Proyek ini harus memberi manfaat bagi masyarakat, bukan justru mengecewakan mereka,” tegas Raeynold.
Ia juga mendesak agar dinas terkait segera turun ke lapangan untuk memeriksa pelaksanaan proyek tersebut.
“Kami minta dinas terkait turun langsung sebelum pekerjaan terlanjur jauh. Jika ditemukan kejanggalan, harus ada sanksi tegas. Bila kesalahannya fatal, pekerjaan wajib dibongkar ulang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua kelompok masyarakat Kalanganyar Anugrah selaku pelaksana proyek Pamsimas terkesan menghindar ketika dimintai keterangan terkait hal tersebut.
Program Pamsimas sejatinya bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat pedesaan terhadap air bersih dan sanitasi. Namun, dugaan pelaksanaan yang tidak sesuai prosedur di Desa Kalanganyar ini justru mencoreng semangat gotong royong dan akuntabilitas yang menjadi dasar program tersebut. (ILA)