Taman Nasional Ujung Kulon Raih Penghargaan AEEE 2024–2025

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), benteng terakhir Badak Jawa yang legendaris, resmi diganjar Asia Environmental Enforcement Recognition of Excellence (AEEE) 2024–2025 oleh UN Environment Program (UNEP). Pada Jumat (17/10/2025), bertempat di ruang center of intelegence Ditjend Gakkum Kehutanan gedung manggala wanabakti, Jakarta. 

Penghargaan bergengsi tingkat Asia ini diserahkan dalam acara daring yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal CITES, Ivonne Higuero, dengan Sallie Yang dari UNEP bertindak sebagai moderator. AEEE merupakan ajang apresiasi internasional bagi lembaga dan institusi yang dinilai memiliki dedikasi luar biasa dalam penegakan hukum lingkungan dan konservasi alam.

Penghargaan ini bukan sekadar simbol. Bagi tim di balik pengelolaan TNUK, ini adalah pengakuan atas kerja keras panjang, penuh risiko, dan dedikasi tanpa pamrih dalam melindungi satwa paling langka di dunia — Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus).

perlu diketahui, AEEE diinisiasi oleh UNEP bersama berbagai lembaga internasional seperti INTERPOL, CITES, UNDP, UNODC, World Bank Global Wildlife Programme, dan World Customs Organization (WCO). Tahun ini, penghargaan diberikan kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia, China, Hong Kong, India, Shanghai, dan Singapura.

Dalam acara tersebut, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Rasio Ridho Sani, hadir mewakili Indonesia untuk menerima penghargaan tersebut. 

TNUK berhasil meraih predikat pada kategori “IMPACT” (Dampak) berkat keberhasilan Satuan Tugas Operasi TNUK dalam mengungkap dan menindak kasus perburuan liar di kawasan konservasi.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ardi Andono, S.TP., M.Sc, mengatakan, bahwa penghargaan ini merupakan buah dari doa dan kerjasama semua pihak. 

“Penghargaan ini hasil kerja keras seluruh personil Balai TNUK, dengan dukungan dari Ditjen Gakkum KLHK, Polri, TNI, Kejaksaan Negeri, serta hakim dari PN Pandeglang, juga masyarakat sekitar. Kasus perburuan Badak Jawa beberapa waktu lalu menjadi cambuk bagi kami untuk semakin waspada,” kata Ardi Andono. Sabtu (18/10/2025). 

Ia menambahkan, penghargaan ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan motivasi baru agar seluruh personil semakin bersemangat menjaga kawasan TNUK dari segala bentuk ancaman.

"Taman Nasional Ujung Kulon bukan sekadar kawasan konservasi; ia adalah simbol harapan terakhir bagi Badak Jawa yang kini hanya tersisa di wilayah ini. Keberhasilan TNUK menegakkan hukum terhadap perburuan satwa langka membuktikan bahwa perlindungan keanekaragaman hayati bukan sekadar wacana, melainkan tindakan nyata yang berbuah pengakuan dunia," ujarnya. 

Dengan penghargaan AEEE 2024–2025, lanjutnya, Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam perlindungan spesies dan penegakan hukum lingkungan di Asia. 

"Sebuah prestasi yang tidak hanya membanggakan bangsa, tetapi juga menyalakan harapan bagi masa depan konservasi di dunia," pungkasnya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama