MenaraToday.Com - Pandeglang :
Suasana Lapangan Muhammad Yasin di Kampung Kadu Parasi, Desa Margasana, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, sejak pagi diguyur hujan deras. Namun, cuaca tak menyurutkan semangat ratusan pemain belia dan para pendukung mereka yang hadir pada Festival Sepak Bola KU 10–12 SSB Labuan Putera Cup I tahun 2025. Sorakan, tepukan, dan teriakan penyemangat menggema di sela-sela genangan air yang memenuhi sisi lapangan.
Festival yang digelar untuk pertama kalinya ini menghadirkan 26 tim dari berbagai kecamatan di Pandeglang, mulai dari Kecamatan Mandalawangi, Menes, Cikeusik, hingga Kecamatan Labuan sebagai tuan rumah.
Antusiasme peserta begitu terasa, menjadikan kompetisi ini ajang besar yang dinanti dalam kalender kegiatan pembinaan sepak bola usia dini di Banten bagian selatan.
Ketua pelaksana SSB Cup I, Andar Kusnandar, menjelaskan bahwa gelaran perdana ini menjadi bagian dari rangkaian HUT SSB Labuan Putera ke-4. Namun lebih dari itu, festival ini menjadi wadah penting untuk memunculkan bakat-bakat muda di cabang olahraga sepak bola.
“Tujuannya kami ingin menggali dan memunculkan bibit-bibit potensi sepak bola usia 10 dan 12 tahun. Dunia sepak bola kita terus berkembang, dan kami ingin anak-anak yang bertanding hari ini menjadi generasi penerus di masa depan,” ujar Andar kepada menaratoday.com.
Menurutnya, hampir seluruh kecamatan di Pandeglang turut terwakili. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap pembinaan sepak bola usia dini.
“Alhamdulillah, yang mendaftar hampir semua kecamatan, mulai dari Cigeulis, Cisata, Menes, dan lainnya," ujarnya.
Meski kondisi cuaca kurang bersahabat, antusiasme peserta dan penonton tetap tinggi. Akses menuju lapangan yang licin dan tergenang tak menghalangi orang tua maupun suporter untuk datang memberikan dukungan.
“Kompetisi kali ini cukup terkendala cuaca sejak pagi, tapi bersyukur para penonton dan pemain tetap semangat,” kata Andar.
Di pinggir lapangan, beberapa orang tua terlihat berdiri sambil memayungi anaknya yang bersiap bertanding. Ada pula yang berkumpul di tenda kecil sambil meneriakkan dukungan untuk tim kebanggaan mereka.
Festival ini menetapkan juara 1, 2, dan dua juara 3 bersama, dengan tambahan penghargaan best player dan best team. Hadiahnya berupa uang pembinaan, piala, dan piagam.
Andar menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para sponsor, orang tua, serta semua pihak yang mendukung hingga festival ini dapat terlaksana dengan baik.
“Ke depan in sya allah kami akan mengadakan kompetisi serupa di lokasi berbeda, mungkin di Lapangan Ahmad Yani Labuan atau ke Carita, dan tentu dengan pemilihan waktu yang lebih baik agar tak berbenturan dengan musim hujan,” ungkapnya.
Sahroni, salah satu penonton, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini perlu sering diadakan sebagai upaya mencari bibit unggul dan memberikan ruang kompetitif bagi anak-anak.
“Potensi anak-anak Pandeglang itu besar, tetapi perhatian pemerintah masih kurang, terutama soal sarana seperti lapangan. Semoga dengan seringnya kompetisi seperti ini, pemerintah bisa lebih tergugah,” harapnya.
Berikut daftar para juara:
Kategori KU 12:
Juara 1: Menes FC
Juara 2: Labuan Putra B
Juara 3 Bersama: Putra Mandala & Labuan Putra A
Best Team: SSB Labuan Putra
Best Player: Erikel Menlon
Kategori KU 10:
Juara 1: Tunas Muda Cikeusik
Juara 2: SBB Young Bee
Juara 3 Bersama: SSB Meles FC & SSB Labuan Putera
Best Player: Reval Prayoga (Tunas Muda Cikeusik)
Festival SSB Labuan Putera Cup I 2025 bukan sekadar pertandingan, tetapi perayaan bakat dan semangat anak-anak yang mencintai sepak bola. Ajang ini menjadi awal dari upaya berkelanjutan dalam membangun fondasi kuat bagi perkembangan olahraga di Pandeglang.
Hujan, lumpur, dan dinginnya angin tak berhasil memadamkan semangat para pemain kecil itu. Justru, tantangan itulah yang menjadi bagian dari kisah yang kelak dikenang, kisah ketika mereka bermain bukan hanya untuk menang, tetapi karena cinta pada permainan indah bernama sepak bola. (ILA)