Lewat Dana Aspirasi, Jalan Desa Rancatereup Yang Rusak Bertahun-Tahun Akhirnya Diperbaiki

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Di antara rumah-rumah warga yang berjajar rapih di Desa Rancatereup, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, suara mesin molen dan dentingan peralatan kerja kini mulai menggantikan keluhan warga yang selama bertahun-tahun harus berjibaku melintasi jalan rusak. Jalan lingkungan di RT/RW 04/03 akhirnya diperbaiki setelah lama menjadi persoalan utama mobilitas warga.

Bagi sebagian warga, kondisi jalan yang rusak bukan sekadar persoalan estetika. Lubang menganga, permukaan tanah yang tak rata, hingga genangan saat hujan sering menyulitkan aktivitas harian mulai dari anak sekolah hingga pedagang yang membawa hasil bumi ke pasar. 

“Kalau hujan, becek parah. Motor sering selip,” kata salah seorang warga beberapa waktu lalu.

Kini, harapan baru mulai tampak. Pemerintah Provinsi Banten mengucurkan anggaran Rp189.300.000 melalui APBD 2025, khusus untuk perbaikan jalan sepanjang 140 meter tersebut. Proyek ini dikerjakan oleh CV Interchange dengan masa pengerjaan 45 hari kalender dan berkekuatan kontrak nomor 600/SPK.1045.UPPSU/DPerkim-3/2025.

Meski alat dan pekerja mulai berdatangan, proses koordinasi di lapangan tampaknya belum berjalan sepenuhnya mulus. 

Pulung, pengawas lapangan yang ditugaskan oleh kepala desa, mengaku hanya mengetahui sebagian kecil dari teknis pengerjaan.

“Baru empat hari ini dikerjakan. Yang diperbaiki gak semuanya cuman 140 meter kali 4 meter aja, paling sampai gardu di depan sana,” ujarnya. Dengan pakaian sederhana dan topi lusuh, Pulung tampak terus mengamati setiap detail pengerjaan.

Yang mengejutkan, ia mengaku belum pernah bertemu langsung dengan kontraktor proyek.

“Saya sendiri sama kontraktornya belum ketemu. Yang ngerjain juga bukan warga sini. Orang yang biasa ngerjain sedang ada kerjaan di tempat lain, jadi saya yang diminta Bu Kades untuk mengawasi supaya hasilnya tidak mengecewakan,” jelasnya.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri, mengingat proyek menggunakan anggaran pemerintah yang seharusnya dikelola secara transparan dan tepat sasaran.

Meski proses pengerjaan baru dimulai, informasi mengenai sumber anggaran menjadi perhatian warga.

Pulung memastikan, proyek tersebut bukan bersumber dari Dana Desa, melainkan dari dana aspirasi DPRD Provinsi Banten.

“Infonya aspirasi dari Pak Lukman Hakim, DPRD Provinsi dari PKB,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa proyek serupa turut dilaksanakan di Desa Sukamaju, Kecamatan Labuan.

“Ada dua pekerjaan seperti ini. Yang satunya di Desa Sukamaju, tapi saya nggak tahu titik pastinya di sebelah mana,” tambahnya.

Sementara itu, keterlibatan pekerja luar daerah juga menjadi bagian menarik dari proyek ini. Salah seorang pekerja, yang enggan menyebutkan namanya, mengaku berasal dari Padarincang, Kabupaten Serang.

“Kita dari Padarincang. Kontraktornya kita nggak tahu juga. Ke sini juga dianterin karena nggak tahu lokasi. Katanya kontraktornya namanya Refi. Ketemu cuma pas hari pertama, setelah itu nggak pernah ketemu lagi,” katanya sambil tetap melanjutkan pekerjaannya.

Meski informasi teknis dan koordinasi masih minim, warga tetap menaruh harapan besar terhadap proyek ini. Jalan yang baik bukan sekadar jalur transportasi, ia juga berpengaruh pada perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan kenyamanan hidup sehari-hari.

Jika pengerjaan berjalan sesuai jadwal dan standar kualitas, jalan lingkungan Rancatereup akhirnya dapat menjadi akses yang layak setelah bertahun-tahun terabaikan. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama