MenaraToday.Com - Pandeglang :
Suara tawa dan semangat terdengar riuh dari halaman Kantor Seksi PTN Wilayah III Sumur pagi itu. Puluhan warga Desa Padasuka, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, tampak antusias mengikuti kegiatan bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten. Dalam kegiatan itu, sebanyak 30 anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Bumi Agung diberi bantuan 1.590 bibit tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 4–6 November 2025 ini, diikuti oleh 30 anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Bumi Agung dari Desa Padasuka. Pembukaan acara dilakukan secara resmi oleh Ketua Tim DLHK Provinsi Banten, Bapak Haryadi, S.Hut., M.Si, yang hadir mewakili Kepala Dinas LHK Provinsi Banten.
Dalam sambutannya, Haryadi menekankan pentingnya peran masyarakat desa penyangga dalam menjaga kelestarian kawasan konservasi.
“Konservasi tidak bisa berdiri sendiri. Keberhasilannya sangat bergantung pada kesejahteraan dan kesadaran masyarakat di sekitarnya,” ujarnya di hadapan para peserta.
Dari pihak Balai TNUK, Kepala Seksi PTN Wilayah III, I Made Artawan, S.Hut., M.S., turut hadir sebagai narasumber bersama Wawan Hermawan, S.Sos. dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang.
Kepala Seksi PTN Wilayah III, I Made Artawan, S.Hut. menjelaskan, bimbingan teknis ini tidak sekadar berisi paparan materi di ruang kelas. Para peserta diajak untuk berdiskusi, memecahkan studi kasus lapangan, hingga merancang strategi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Metode ini membuat suasana pelatihan terasa hidup dan aplikatif.
“Pendekatan partisipatif menjadi kunci,” jelas I Made Artawan.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya memahami konsep konservasi, tetapi juga mampu mempraktikkannya secara langsung dalam kegiatan sehari-hari," lanjutnya.
Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) Ardi Andono, S.TP., M.Sc, menambahkan, sebagai bentuk dukungan konkret, Balai TNUK juga menyerahkan bantuan 1.590 bibit tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) kepada anggota kelompok masyarakat.
"Bantuan itu terdiri atas 870 bibit alpukat, 600 bibit petai, dan 120 bibit manggis. Bibit-bibit tersebut diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan alternatif sekaligus peneduh alami di sekitar kawasan hutan.
“Kami ingin menjadikan tanaman ini sebagai simbol pagar ekonomi dan pagar kehidupan,” tambah Ardi.
Ardi menuturkan, setelah Desa Padasuka, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan bagi KTH Mekar Indah Desa Cimanggu dan KTH Mekar Jaya Desa Tunggaljaya Kecamatan Sumur.
"Selama tiga hari, para peserta dari berbagai desa penyangga akan mendapat kesempatan untuk saling bertukar pengalaman dan memperluas jejaring kerja sama," ujarnya.
Dengan dukungan berbagai pihak, ucap Ardi, program ini diharapkan mampu menurunkan tekanan terhadap kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon serta memperkuat kesadaran lingkungan di tingkat akar rumput.
"Pada akhirnya, kegiatan ini bukan hanya tentang menanam bibit pohon, tetapi juga menanam bibit kesadaran dan kemandirian di hati masyarakat, sebuah langkah nyata untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam di ujung barat Pulau Jawa," ucapnya (ILA).
