MenaraToday.Com - Pandeglang :
Suasana Pendopo Pandeglang pagi itu tampak lebih semarak dari biasanya. Para pelajar, insan media, dan masyarakat umum tampak antusias mengikuti kegiatan Sosialisasi Penyiaran bertema “Layar Kaca vs Layar Sentuh: Tantangan Adaptasi Generasi Indonesia Emas 2045”, yang digelar pada Rabu (5/11/2025).
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, yang menekankan pentingnya peran regulasi penyiaran di tengah derasnya arus informasi digital.
“Di era digital saat ini, semua informasi ada di genggaman. Ada sisi positif, yaitu kebebasan informasi, tetapi juga ada sisi negatif karena informasi itu tidak terkontrol,” ujar Rizki.
“Komisi Penyiaran harus hadir memastikan setiap tayangan dan informasi yang dikonsumsi masyarakat Indonesia mematuhi norma dan aturan yang berlaku," sambungnya.
Ia juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap regulasi penyiaran yang ada.
“Kita perlu melihat apakah aturan yang kita miliki sudah cukup atau perlu diperbarui, agar semua informasi yang sampai ke masyarakat benar-benar sesuai dengan ketentuan dan memberi manfaat,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Hj. Raden Dewi Setiani, dalam sambutannya menyoroti pesatnya perkembangan teknologi informasi yang mengubah cara masyarakat mengonsumsi berita dan hiburan. Menurutnya, tema kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana pola konsumsi informasi masyarakat telah bergeser dari media konvensional ke media digital.
“Kita tidak bisa menolak perkembangan zaman. Yang perlu kita lakukan adalah menyiapkan generasi yang cerdas dalam menyaring informasi, bijak dalam bermedia, serta mampu memanfaatkan teknologi untuk kemajuan,” ujarnya.
Dewi juga mengapresiasi kegiatan sosialisasi tersebut sebagai langkah penting untuk meningkatkan literasi media masyarakat Pandeglang. Dengan meningkatnya kemampuan literasi, diharapkan masyarakat menjadi lebih kritis dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh berita bohong atau hoaks.
Dari sisi lembaga penyiaran, Komisioner KPI Pusat, Aliyah, menambahkan bahwa era “layar sentuh” menghadirkan peluang sekaligus tantangan besar bagi dunia penyiaran.
“Layar sentuh kini menjadi ruang tanpa batas. Namun, justru di situlah tantangannya, bagaimana memastikan kebebasan berekspresi tetap sejalan dengan etika dan tanggung jawab sosial,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, para peserta diajak memahami peran penting penyiaran di era digital, serta bagaimana setiap individu dapat menjadi konsumen media yang cerdas.
Sosialisasi ini diharapkan bukan sekadar menjadi forum diskusi, melainkan juga momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat dalam mewujudkan ekosistem media yang sehat menjelang Generasi Indonesia Emas 2045. (ILA)
