MenaraToday.Com - Pandeglang :
Perjalanan mencari nafkah yang seharusnya berakhir di rumah justru berubah menjadi mimpi buruk bagi Tiarudin (41), seorang tukang ojek asal Kampung Tarogong, Desa Margasana, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang. Ia nyaris kehilangan nyawa setelah digorok oleh penumpangnya sendiri di jalan sepi wilayah Pandeglang. Peristiwa berdarah itu kini mulai terungkap. Polres Pandeglang memastikan motif pelaku adalah tekanan ekonomi yang memuncak menjadi kejahatan keji.
Kapolres Pandeglang AKBP Dhyno Indra Setiadi mengungkapkan, pelaku berinisial N baru saja pulang dari tempat kerjanya di wilayah Tangerang. N kemudian menyewa jasa ojek korban untuk diantarkan pulang ke rumahnya di Kecamatan Sumur.
“Berawal ketika pelaku dan korban bertemu di daerah Labuan. Dan pada saat di tengah jalan, ban motor bocor dan melakukan penambalan,” ujar Dhyno saat ekspos kasus. Senin (29/12/2025).
Di titik inilah, jelasnya, niat jahat itu perlahan muncul. Berdasarkan kesepakatan, ongkos perjalanan yang harus dibayar pelaku mencapai Rp320 ribu. Namun, pelaku tidak memiliki uang sepeser pun.
Terdesak keadaan dan diliputi kepanikan, N justru memilih jalan gelap. Saat korban sibuk menunggu proses tambal ban, pelaku pergi ke warung terdekat untuk membeli sebilah pisau cutter.
“Pada saat proses menambal ban, di situlah muncul niat untuk melakukan pencurian dengan cara membeli pisau cutter di warung dekat lokasi tambal ban,” jelas Dhyno.
Usai ban motor selesai ditambal, keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Hingga akhirnya, di sebuah lokasi sepi, pelaku melancarkan aksinya. Tanpa ampun, N menggorok leher korban dari belakang.
Meski dalam kondisi kritis, Tiarudin masih berusaha bertahan hidup. Ia memberikan perlawanan, yang terlihat dari luka-luka di bagian tangan dan pelipisnya.
“Korban sempat melawan meski lehernya tergorok,” ungkap Dhyno.
Beruntung, jeritan dan kondisi korban segera diketahui warga sekitar. Tiarudin langsung dilarikan ke RSUD Banten untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Nyawanya berhasil diselamatkan, meski trauma dan luka fisik masih membekas. (ILA)
