Keterangan Gambar : Frengki Simanjuntak (Foto : Alvin) |
Menaratoday
– Pematangsiantar :
Institute Law And
Justice (ILAJ) atau Yayasan Lembaga Hukum dan Keadilan, selalu konsen dalam
mengawal kebijakan pemerintah pusat hingga daerah, dan saat ini ILAJ sedang
fokus dalam menganalisa dampak Covid-19.
Berdasarkan hasil
penelitian di lapangan, orang tua siswa ditengah pandemi ini sangat mengeluh
dan terdampak karena belajar online yang mengharuskan membeli quota internet. Oleh karena itu,
Sekretaris Jendral Institute Law And Justice (ILAJ) meminta kepada telkom Kota
Pematangsiantar agar turut berpartisipasi dalam megurangi beban orang tua siswa
selama proses belajar online yang membutuhkan quota internet yang cukup besar
perbulannya. Kamis, (30/7/2020)
"Kita dari ILAJ
mendorong agar ada kebijakan yang dilakukan oleh pihak telkom Kota
Pematangsiantar, baik berupa program quota gratis atau apa pun bentuknya yang
bisa meringankan beban orang tua siswa". Sebut Frengki Simanjuntak
Mengapa harus telkom?
Karena berdasarkan data lapangan yang kita himpun, mayoritas orang tua siswa
yang menggunakan kartu telkomsel untuk belajar online dengan alasan jaringan
yang lebih kuat.
Sudah banyak keluhaan
orang tua siswa yang disampaikan kepada ILAJ, ditengah pandemi ekonomi yang
semakin sulit, harus menerima beban tambahan yaitu membeli quota internet.
Terang Frengki saat ditemui di Kantor ILAJ di Jl. Desa Indah No 64 Kota
Pematangsiantar.
Dengan besarnya
jumlah pengguna di Kota Pematangsiantar, Simalungun dan sekitarnya lebih kurang
puluhan ribu pengguna, Telkom sudah bisa memberikan dana CSR untuk membantu
orang tua siswa yang sedang membutuhkan.
"Mari kita sama-sama
saling menopang di tengah pandemi Covid-19, agar pendidikan anak-anak kita
tidak terganggung, karena merekalah generasi penerus kita diwaktu yang akan
datang". Pungkas Frengki Alumni ITM itu.
Untuk merealisasikan
usulan tersebut, telkom bisa langsung juga saling koordinasi dengan dinas
pendidikan setempat agar penyalurannya bisa tersistematis dengan baik. (Al/Red)