![]() |
Keterangan Gambar : Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Gustav R. Urbinas (Foto : Tim) |
MenaraToday.Com – Jayapura :
Ratusan Aparat gabungan TNI/Polri disiapkan di beberapa titik di Kota Jayapura guna mengantisipasi aksi anarkis terkait penjemputan terhadap empat eks Narapidana yang menjalani hukuman di Kalimantan Timur yakni Buchtar Tabuni, Agus Kossay, Steven Itlay, dan Hengky Hilapok, pasca kerusuhan demo Rasisme, setahun silam.
Kapolresta Jayapura
Kota AKBP Gustav R. Urbinas, SH.,S.IK.,M.Pd mengungkapkan sedikitnya ada 850
personil yang terlibat dalam pengamanan, baik Polda Papua, Polresta Jayapura
Kota, Brimob dan TNI.
"Kekuatan yang
kami libatkan ada 850 personil," ucap AKBP Gustav ketika dikonfirmasi,
Sabtu (22/8/2020)
sore.
Menurutnya aksi
penjemputan ratusan orang itu sebenarnya tidak mengantongi ijin dari pihak
Kepolisian, namun pihaknya fleksibel dengan melihat situasi. Bahkan Kapolresta
pun telah memberikan himbauan untuk mengingat batasan waktu dan menjaga
protokol kesehatan yang ada saat ini di masa Pandemi.
"Untuk kegiatan
saat ini tidak mengantongi ijin, dari Polda Papua, bahkan Polda telah
mengeluarkan surat pemberitahuan penolakan, namun kembali lagi pihak
kepolisian, artinya melihat ini dengan fleksibel dengan situasi, dan itu kita
awasi apabila itu dipaksakan, maka kita akan awasi, sepanjang semuanya masih
dengan batasan untuk menjaga ketertiban umum," Terangnya.
Kapolresta pun
menerangkan titik fokus pengamanan yang dilakukan yakni di Waena tepat di batas
Kota. Namun beberapa wilayahnya pun tidak luput dari pengawasan pihak
kepolisian.
"Titik
pengamanan terkumpul pada bagian Distrik Heram. Namun Wilayah lainnya pun tetap
di monitor dengan cara patroli
kepolisian yang ditingkatkan. Supaya menjamin tidak ada hal-hal yang Negatif
dari rencana kepulangan eks Narapidana yang menjalani proses hukum di
Kalimantan Timur,"Jelasnya (Efrizal/Red)