3 Tahun Alami Kebutaan, Warga Cikuya Harapkan Bantuan




Menaratoday.com - Pandeglang

Malang benar nasib Nasiroh atau yang biasa dipanggil Net (42) warga Kampung Cikuya Rt 11/02 Desa Cikuya Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang, Banten yang sudah hampir 3 tahun ini hidup menderita karena mengalami kebutaan. Akibat penyakitnya, Ibu dari 3 orang anak ini mengalami kesulitan dalam mengurus dan merawat anak-anak dan suaminya.



Sebelum mengalami kebutaan nasiroh beraktivitas sebagai penjual sayuran keliling dikampungnya, namun sejak mengalami kebutaan dirinya mengaku sangat kesulitan, bahkan untuk merawat dirinya sendiripun tidak mampu.

Nasiroh mengaku tidak merasakan gejala apapun terkait penyakitnya, semua dirasa biasa-biasa saja, namun pada suatu hari dirinya secara tiba-tiba tidak bisa melihat apapun. Sudah banyak cara ia dan keluarganya lakukan mulai dari berobat ke rumah sakit bahkan alternatif sudah dilakoninya, namun hal itu tidak membuahkan hasil, kondisi Nasiroh masih sama sampai hari ini.

“Saya sudah 3 tahun menderita kebutaan seperti ini dan saya tidak merasakan ada sakit atau keluhan apa-apa tiba-tiba saya nggak bisa melihat semua jadi gelap, berobat juga sudah saya lakukan ke Rumah Sakit Cikoneng bahkan ke Paniis juga sudah tapi kondisi saya masih gelap seperti ini.” Ujar Nasiroh


Nasiroh mengatakan, dari hasil diagnosa dokter penyakitnya muncul akibat tidak haid selama 12 tahun sehingga mengakibatkan timbulnya benjolan dibagian kepala yang akhirnya menyebabkan kebutaan seperti yang dialaminya saat ini dan harus operasi.

“Saya pernah diajak berobat ke Serang kata dokter yang memeriksa penyakit saya ini bisa jadi akibat tidak haid, karena sejak saya melahirkan anak yang terakhir saya memang tidak haid kurang lebih 12 tahunlah pokoknya seumuran anak saya yang terakhir. Kata dokter kalau saya mau sembuh harus dioperasi saya bingung karena saya juga orang yang tidak mampu jangankan mikirin biaya operasi buat makan aja susah.” Jelasnya


Meski sudah 3 tahun menderita kebutaan, namun Nasiroh mengaku belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah daerah baik dari Pemkab Pandeglang maupun Pemda Provinsi Banten. Padahal sebelumnya pernah diajukan oleh pihak Desa namun tidak ada tindak lanjutnya sampai saat ini. Biaya berobat yang selama ini dipakaipun itu dari biaya hasil upah suaminya yang bekerja sebagai buruh tani dan kuli panggul peti ikan di Serang.

 “Saya pernah diajukan untuk dapat bantuan sama orang desa tapi sampai sekarang nggak jelas. tapi Alhamdulilah meski saya belum pernah dapat bantuan apa-apa dari pemerintah semua biaya pengobatan ada aja dari suami saya hasil ngeburuh di Serang.” Tutur Nasiroh


Nasiroh berharap, adanya bantuan dan uluran tangan dari pemerintah kepada dirinya, karena ia ingin hidup normal seperti sedia kala agar bisa merawat anak-anaknya dan sang suami. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama