Dimasa Pandemi, GMKI Pematangsiantar-Simalungun Lahirkan Kader yang Berjiwa Pemimpin melalui LDK dengan Prokes Ketat

Menaratoday.com, Pematangsiantar:

Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMKI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun gelar kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Kegiatan LDK tersebut dilaksanakan pada 16 s.d. 18 Oktober 2020 di Nagori Laras II, Kec. Siantar, Kab. Simalungun, Sumatera Utara.

Tampak dilokasi, kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat serta melakukan pembatasan jumlah peserta, mengingat situasi pandemi COVID-19.

Seperti yang disampaikan Hema Oktoberia Damanik, S.Pd. selaku penanggungjawab program bahwa meskipun dalam situasi pandemi saat ini, GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun akan tetap berupaya menjalankan proses kaderisasi sebagai bentuk implementasi Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader (PDSPK) 2006 dengan tetap menerapkan prokes demi kebaikan bersama.

"Kegiatan LDK ini dilaksanakan demi menjaga stabilitas organisasi dan tetap menjalankan proses kaderisasi di GMKI khususnya cabang Pematangsiantar-Simalungun meskipun situasi pandemi saat ini", ungkap Hema.

"Meskipun demikian, protokol kesehatan tetap diterapkan dengan tegas, serta jumlah peserta pun dibatasi, demi kebaikan bersama", tambah Hema lagi.

Amatan dilokasi, panitia menyediakan drum pencuci tangan, hand sanitizer, masker, thermo gun serta penerapan kursi yang berjarak.

Peserta yang hadir dalam kegiatan LDK tersebut terdiri dari berbagai komisariat yang ada di cabang Pematangsiantar-Simalungun, diantaranya komisariat USI, komisariat STIE Sultan Agung, serta Komisariat NPS.

Sekretaris Panitia, Cavin Fernando Tampubolon memaparkan bahwa sebanyak 5 materi disampaikan dalam kegiatan LDK tersebut, diantaranya Christian Leadership (Kepemimpinan Kristen) oleh Sekjend HKI, Pdt. Dr. Batara Sihombing, M.Th., Manajemen Diri oleh Dosen UHKBPNP, Welmar Hutabarat., Critical Thinking (Berpikir Kritis) oleh Josep Napitu, Sejarah Gerakan Mahasiswa oleh Kristian Silitonga serta Analisis SWOT oleh Rindu Marpaung.

Pada materi Sejarah Gerakan Mahasiswa yang dibawakan Kristian Silitonga dijelaskan bahwa berbicara tentang sejarah gerakan mahasiswa bukan hanya tentang pencapaiannya dalam pergerakan tetapi tentang bagaimana kita mengaktualisasikan diri dalam pergerakan, serta dapat memberikan sebuah perubahan yang baru. 

Pada materi Christian Leadership oleh Sekjen HKI Pdt. Batara Sihombing, Christian Leadership atau Kepemimpinan Kristen merupakan materi yang bercirikan tentang bagaimana seseorang mampu menjadi pemimpin baik itu untuk diri sendiri ataupun khalayak ramai yang ada di lingkungannya dan dapat menjadi tauladan. Dalam hal ini juga kader-kader GMKI dituntut agar dapat mengetahui apa itu sebenarnya kepemimpinan yang teologis, karena kita organisasi kekristenan. Selain itu, kader-kader GMKI diajarkan atau diubahkan pola pikirnya bagaimana seorang pemimpin yang tauladan. Tauladan maksudnya disini, mampu menjadi sosok yang dapat dicontoh oleh banyak orang dikarenakan kepribadiaan yang bagus serta memiliki satu poin Yaang dapat mencerminkan seorang pemimpin panutan. Ketika kita juga menjadi calon sosok pemimpin, kita harus dapat membenahi diri mulai dari hal-hal kecil hingga teratas. Contohnya kita harus menumbuhkan dalam diri kader-kader GMKI yaitu sifat yang jujur dalam setiap keadaan. 

Pada materi Manajemen Diri oleh Welmar Hutabarat, Manajemen Diri artinya sangat sederhana, yaitu sebuah proses merubah “totalitas diri” baik itu dari segi intelektual, emosional, spiritual, dan fisik agar apa yang kita inginkan (sasaran) tercapai. Dalam hal ini kita terlebih dahulu memanage diri sendiri sehingga nantinya kita dapat mamanage hal-hal yang lain. Tujuan dari Manajemen Diri adalah untuk membuat diri kita lebih teratur dan lebih terarah.

Pada materi analisis SWOT oleh Rindu Marpaung, dijelaskan bahwa analisis SWOT bertujuan membentuk kader-kader GMKI untuk lebih peka terhadap persoalan di sekitarannya, dan supaya kita dapat mengetahui apa kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Oppurtunity) dan hal yang merugikan (Threat) dalam hal-hal yang ada dilingkungan kita.

Yang terakhir yaitu Critical Thinking (Berpikir Kritis) oleh Josep Napitu, dijelaskan bahwa kader-kader GMKI dilatih untuk lebih kritis dalam segala sesuatu, terkhusnya dalam persoalan-persoalan yang terjadi di lingkungan nya masing-masing. Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada pikiran rasional dan cermat. Menjadi pemikir kritis adalah sebuah denominator umum untuk pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri. Pengetahuan didapat, dikaji dan diatur melalui berpikir. Berpikir kritis harus selaras dengan tingkat niat membaca yang tinggi.

Beberapa peserta seperti Harry David Levi Lingga dan Vernando Siburian sangat berterimakasih atas diselenggarakannya kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan ini, mereka merasa bahwa kegiatan ini sangat berguna sebagai modal awal dalam pengembangan cara berpikir serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan didalam diri mereka.

Ditempat yang sama, May Luther Dewanto Sinaga, S.Th., selaku Ketua GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program yang wajib dilakukan demi mempersiapkan kader-kader yang mampu bersaing ditengah-tengah perkembangan jaman saat ini.

"LDK ini merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan di organisasi GMKI, karena salah satu basis dari GMKI adalah proses kaderisasi. Dan dalam kegiatan ini, para kader GMKI, khususnya cabang Pematangsiantar-Simalungun dipersiapkan agar memiliki jiwa kepemimpinan sehingga memiliki kualitas dan sumber daya manusia yang mampu bersaing di tengah-tengah pesatnya perkembangan jaman saat ini", ungkap Luther.

"Kita berharap melalui kegiatan pelatihan ini akan melahirkan kader GMKI yang memiliki Spiritualitas tinggi, Integritas tinggi, serta Profesionalitas tinggi", Tutup May Luther Dewanto Sinaga, Ketua GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun.

Selain pemaparan materi, terdapat beberapa rangkaian kegiatan lainnya seperti sesi kreatifitas para peserta LDK, dan dihari terakhir, para kader GMKI bergotong-royong untuk menumbuhkan jiwa saling membantu satu dengan yang lain serta sebagai bentuk pengabdian diri dalam medan layan masyarakat.

Sesuai informasi yang dihimpun, kegiatan LDK merupakan syarat mengikuti proses kaderisasi level berikutnya di GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun. Terdapat tiga level kaderisasi di GMKI Cabang Pematangsiantar, diantaranya Masa Bimbingan (Mabim), Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), dan Latihan Kepemimpinan (LK). (Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama