Untuk Buang Sampah, Warga Kelurahan Siumbut-Umbut Harus Lalui 4 Kelurahan


MenaraToday.Com – Asahan :

Permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi warga Asahan, salah satunya di Kelurahan Siumbut-Umbut, Kecamatan Kisaran Timur, Asahan, Sumatera Utara, sebab untuk membuang sampah warga harus melalui 4 Kelurahan yakni kelurahan Siumbut Baru, Kelurahan Mutiara, Kelurahan Selawan dan Kelurahan Gambir Baru.

Hal ini diungkapkan Rizal, salah seorang warga saat bertemu dengan Calon Bupati Asahan, Rosmansyah STP, Jumat (9/10/2020).

“Dulu seingat kami di Kelurahan Siumbut-Umbut ini ada dua atau tiga buah bak sampah yang dibangun oleh pemerintah, namun kita tidak tahu bak sampah tersebut dihancurkan, bahkan ada spanduk yang bertuliskan tidak sedap di areal bak sampah yang telah dihancurkan tersebut” ujar Rizal.

Rizal menambahkan karena masyarakat tida ingin mengotori lingkungan untuk membuang sampah, masyarakat harus rela melalui 4 Kelurahan hanya untuk membuang sampah di tempat pembuangan sampah yang telah disiapkan oleh pemerintah.

“Sampahnya di buang kalau mau ke Gambir Baru lah, soalnya disini tidak ada lokasi pembuangan sampah, jadi mau tidak mau ya suka bertumpuk dulu baru sampah kita buang” ujarnya.

Menyikapi keluhan Rizal, Calon Bupati Asahan dengan brand “Asahan Berkemajuan” nomor urut 3, Rosmansyah STP menyebutkan bahwa permasalahan sampah merupakan hal yang paling banyak di keluhkan oleh masyarakat. Oleh karenanya ia menawarkan konsep pengolahan sampah perkotaan berbasis komunitas yang akan bernilai ekonomis untuk keluarga.

“Untuk membangun Tempat Pembuangan Sampah (TPA) baru di Kisaran ini tidak mungkin lagi dan itu menjadi bom waktu bagi kita. Bayangkan saja, perharinya masyarakat bisa menciptakan puluhan ton sampah dan kalau bertahun-tahun jelas akan menggunung dan bom waktu bagi kita” jelas Rosmansyah yang pernah menjabat sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Asahan tersebut.

Lebih lanjut, Rosmansyah menyebutkan dirinya telah memikirkan untuk melakukan pengelolaan bank sampah bernilai ekonomis dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

“Sampah akan kita pilih dan akan kita daur ulang sebelum akhirnya diurai menuju pembuangan sampah akhir. Melalui pengelolaan sampah berbasis komunitas ini nantinya kita akan menurunkan tim ahli yang menangani hal tersebut di tingkat pusat, agar pengelolaan sampah dapat dikendalikan dengan baik” ujarnya (Nunk/Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama