Katanya, memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dan terletak di kawasan strategis yakni berada di pintu masuk Bandara Supadio, Terminal Bus antar negara di Sungai Ambawang dan berbatasan langsung dengan Kota Pontianak membuat Kubu Raya sangat rentan terjadi peningkatan kasus Covid-19.
“Namun karena partisipasi masyarakat cukup tinggi dan solid mulai dari kalangan kaum perempuan, pemuda, tenaga kesehatan, TNI/Polri dan semua pihak terkait lainnya sehingga membuat semua upaya melakukan langkah-langkah membangun ketenangan dan tidak mudah panik terhadap kasus Covid-19 membuat upaya penanganan dan mencegah penyebaran Covid-19 bisa berjalan dengan baik,” kata Yusran Anizam yang di temui Awak Media Diruang Kerjanya, Selasa 1/12/2020
Selain mengevaluasi penanganan Covid-19, dikesmpatan yang sama pihaknya sekaligus mensosialisasikan pembelian mobil PCR yang akan digunakan untuk melakukan tes usap Covid-19 termasuk penyakit menular lainnya. “Kami inginnya hasil tes usap ini bisa keluar cepat makanya mobil PCR ini dibeli, kalau kita bergantung pada lab lain maka akan lebih lama keluarnya karena harus mengantre, terlebih setiap harinya cukup banyak daerah lain juga mengirimkan sampel untuk tes usap ini,” ungkapnya.
Mobil PCR yang terletak di halaman Kantor Bupati Kubu Raya ini juga dilengkapi sistem teknologi informasi. Sistem tersebut terintegrasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sehingga sehingga arus informasi dan pemutakhiran data dapat terus dilakukan.
“Jadi selain untuk alat kesehatan, mobil ini juga terintegrasi dengan sistem BNPB. Informasi selain ke bupati juga langsung ke BNPB,” ujarnya.
Disingung rekomendasi evaluasi penanganan Covid-19 di Kubu Raya, kata Yusran saat ini Perbup terkait penanganan Covid-19 di Kubu Raya akan dimaksimalkan, gerakan di desa dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 akan terus dipertajam, pemberdayaan pemulihan ekonomi akan terus digencarkan. “Selama ini upaya pemulihan ekonomi misalnya dari sektor peningkatan pertumbuhan geliat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tetap menjadi sasaran utama misalnya UMKM yang bergerak dibidang pengolahan, perikanan, peternakan, perkebunan rakyat dan sejenisnya termasuk bidang jasa dan semua itu digenjot dengan program, pembinaan dan pelatihan ekonomi kreatif, wisata desa dan sejenisnya serta angka kemiskinan menurun menjadi 4.42% ungkap nya.(GUN/YULI/RIRI)