Ditengah Pandemi, Warga Antusias Gelar Munggahan Menyambut Ramadhan

MenaraToday.com -  Pandeglang : 

Munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya'ban (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan/red). 

Munggahan berasal dari  Bahasa Sunda, yakni unggah yang berarti naik atau bermakna naik ke bulan yang suci atau tinggi derajatnya.

Munggahan juga Sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bagi masyarakat di Kabupaten Pandeglang. Keriuhan dan semarak munggahan dalam menyambut datang Bulan Suci Ramadhan begitu terlihat. 

Terbukti, dengan penuhnya sejumlah titik pantai yang dijadikan tempat acara munggahan (babacakan/makan-makan bersama keluarga/red), mulai dari Pantai Carita, Caringin, Batako Teluk, Pantai Galau dan pantai lainnya. Seolah-olah mereka lupa bahwa saat ini masih dalam kondisi wabah covid-19.

Dipantai Batako Teluk salah satunya, momentum acara munggahan ternyata cukup berdampak pada angka kunjungan pembeli yang mayoritas berasal dari luar kota.

Salah seorang pemilik warung makan ikan bakar, Solihin (45) mengaku, pendapatannya dimomen munggahan ini cukup lumayan dibandingkan dengan hari biasanya. 

"Alhamdulillah pendapatan selama beberapa hari ini agak meningkat, biasanya sepi mungkin karena masih pandemi, tapi dua hari terakhir ini lumayan," tuturnya

Solihin berharap, semoga ramainya angka kunjungan berlaku seterusnya, tidak hanya pada momentum munggahan saja.

"Mudah-mudahan ini pertanda baik, dan ramainya kunjungan di moment munggahan ini tidak bersifat kagetan saja melainkan seterusnya," harapnya 

Sementara itu, tingginya antusiasme masyarakat dalam menyambut Ramadhan ditengah pandemi ini, terlihat pula pada situasi dan kondisi lalu lintas yang ramai hingga mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan utama di Kecamatan  Labuan. (Ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama