Terkait Kasus Penggunaan Swab Bekas, Mahasiswa Desak Pemerintah Evaluasi Perangkat Nakes


Menaratoday.com - Sidimpuan

Kualitas pelayanan publik sekarang masih di anggap sepele oleh beberapa oknum, padahal salah sedikit nyawa masyarakat taruhannya, apalagi terkait Covid -19. Bayangkan saja ada oknum yang tega menggunakan Cotton but  ( Baca : Alat yang digunakan untuk mengambil sampel swab anti gen covid -19) "bekas". Berdasarkan informasi dari Kapolda Sumut, kegiatan melakukan swab pake alat bekas ini sudah dilakukan karyawan Kimia Farma, yg berlokasi di Medan Polonia, sejak 20 Desember 2020. 


Bukan hanya menggunakan alat bekas, menurut keterangan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra di Mapolda Sumut, dari rata-rata pasien yang di swab di Kualanamu 250, yang di laporkan ke pihak Terkait hanya 100 orang, ada selisih 150 orang yang kita tidak tahu bagaimana kondisi kesehatan nya, positif, atau negatif kah. 


Khoirul Salam Batubara, Negara hari ini telah gagal memastikan keamanan dan keselamatan rakyatnya, di tengah isu Pandemi yang meningkat, masyarakat yang kesusahan karena dampak Covid-19, ada oknum kesehatan yang ternyata mengancam keselamatan sipil. Ini sangat bahaya sekali, kami berharap pemerintah dan instansi terkait, agar serius menangani ini. Ujar Salam, Mahasiswa UGN Padangsidimpuan ini. 


Menurut Kader HMI ini, Kenyamanan dan kepercayaan publik hari ini sudah terciderai, dengan banyaknya oknum yang menunggangi Covid - 19 untuk kepentingan pribadi, mulai dari kasus bansos, APD, pelayanan kesehatan yang bagi saya sangat semrawut, dan pemerintah yang kurang serius menangani Covid.


Salam menegaskan, yang lebih miris ditengah suasana Bulan Suci Ramadhan, masyarakat dilarang Untuk mudik yang merupakan tradisi tahunan untuk bersilaturahmi dalam momen lebaran, sementara ada oknum-oknum yang bahagia di tengah kesusahan masyarakat. Hal ini sudah sangat jauh dari logika kita, pri kemanusiaan, dan norma-norma yang di jungjung tinggi di negara ini.


Harapan kita bersama, pemerintah segera evaluasi dan awasi kinerja Perangkat Kesehatan, apakah ada yang melakukan ini di daerah lain. Karna sangat bahaya jika ternyata perangkat kesehatan menggunakan alat bekas, untuk swab masyarakat,"Tutupnya.(Ucok Siregar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama