Gunakan Identitas Palsu, Karyawan Kebun Gunung Pamela Diduga 'Tipu' Bank BNI dan PTPN III

MenaraToday.Com - Serdang Bedagai :

Ananda Oknum Karyawan Afdeling II Kebun Gunung Pamela, Distrik Serdang I (DSER 1), PTPN III (Persero) disinyalir telah melakukan "penipuan" data identitas diri saat mengajukan kredit pinjaman ke Bank BNI Tebing Tinggi, dirinya seolah sengaja membodohi Manajemen PTPN III tempat dirinya bekerja, pihak Bank BNI, bahkan Istri dan Anaknya sendiri, dengan  menggunakan identitas KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang berstatus lajang alias belum menikah.

Padahal diketahui, Ananda yang bekerja di Afdeling II Kebun Gunung Pamela, sebagai Karyawan penderes ini sebenarnya telah menikah dan sudah memiliki satu orang anak sesuai data tanggungan yang ada di sistem Manajemen PTPN III (Batih), diperkuat dengan adanya Akte buku nikah dan Kartu Keluarga (KK), yang menerangkan bahwa Ananda sebagai seorang Kepala Keluarga yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), dengan alamat sesuai KK (Kartu Keluarga) dan KTP nya, bertempat di Desa Buluh Duri, Kecamatan Sipispis.

Tapi anehnya, diduga identitas KTP yang digunakan Ananda sebagai salah satu syarat untuk mengajukan kredit pinjaman ke Bank BNI Kota Tebing Tinggi melalui perusahaan tempat dirinya bekerja (Kebun Gunung Pamela) berstatus masih lajang (belum menikah) dengan alamat Desa Marjanji, Kecamatan Sipispis, diduga Ananda memiliki 2 (dua) KTP alias "Identitas ganda".

Disinyalir Ananda telah menggunakan KTP  dengan identitas diri "Palsu" yang tidak sesuai dengan status dirinya saat ini, yakni sebagai seorang kepala keluarga, hal itu diduga sengaja dilakukan Ananda demi untuk mendapatkan pinjaman kredit uang sebesar Rp. 50Juta dari Bank BNI Cabang Tebing Tinggi, dengan sistem tanpa agunan dan  pembayarannya akan dipotong secara otomatis dari Gaji pada setiap Bulannya.

Padahal menurut biasanya, didalam Perjanjian Kredit (PK) antara Karyawan PTPN III dengan pihak Bank BNI harus diketahui oleh istri dari Karyawan peminjam uang tersebut yang ikut serta menandatangani perjanjian kredit, tapi pada kenyataannya Apria Liandani istri Ananda tidak pernah dilibatkan sama sekali.

Sehingga Apria Liandani merasa dirugikan dan menyampaikan Surat Pernyataan Keberatan nya diatas materai ditujukan kepada Manajemen Kebun Gunung Pamela, PTPN III.

"Benar Bang, Saya sudah menyampaikan surat pernyataan keberatan Saya ke Kebun Gunung Pamela Bang, kenapa bisa diberi pinjaman tanpa sepengetahuan Saya sebagai Istrinya dan Saya tidak dilibatkan sedikitpun Bang, Saya minta masalah ini agar diproses dan ditindaklanjuti oleh PTPN III agar dapat memberikan Sanksi tegas Bang" Pinta Apria.

Adanya pengajuan pinjaman kredit Ananda diduga dengan menggunakan "identitas palsu" tersebut pun dijelaskan oleh Tuti salah satu kerabat Apria Liandani yang sudah memastikan dan menanyakan nya langsung kepada pihak Bank BNI.

"Kami sudah tanya ke Bank BNI, memang Rp 50Juta pinjamannya, tanpa agunan, agunannya Jamsostek dia (Ananda)" Jelas Tuti.

Penasaran dengan hal itu, MenaraToday.Com pun mencoba konfirmasi kepada salah satu pegawai Bank BNI yang melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu, tetapi pegawai Bank BNI tersebut terkesan seolah sengaja menutupi dan diduga takut dikonfirmasi.

"Saya gak bisa memberikan keterangan Bang, kalau mau melalui surat saja" Dalihnya.

Terkait hal itu, Sabarudin, Asisten Afdeling II sebagai atasan Ananda, mengaku heran dan menerangkan adanya indikasi kesalahan prosedur yang dilakukan anggotanya tersebut dalam proses pengajuan pinjaman yang tidak melalui Kantor Afdeling sebagaimana mestinya.

"Soal Nanda mengajukan pinjaman ke Bank, Saya tidak mengetahui karena Si Nanda sendiri tidak ada mengajukan pemberitahuan melalui Afdeling yang seharusnya pemberitahuan melalui Afdeling terlebih dahulu, baru kemudian Manajemen memberikan rekom" Jelas Sabar, sambil menerangkan kalau karyawan yang bersangkutan masih mempunyai hutang koperasi tidak akan diberikan rekomendasi.

Terpisah, Manajemen Kebun Gunung Pamela melalui Khairul, selaku Asisten Personalia Kebun (APK) saat dikonfirmasi MenaraToday.Com Sabtu (19/7/21) diruang kerjanya, tidak menampik adanya temuan dibeberapa Unit Perkebunan terkait tindakan oknum-oknum Karyawan yang "Main tembak langsung" dan seolah "Mengangkangi" Manajemen PTPN III tanpa melalui prosedur yang ada, dan diduga bekerjasama dengan Oknum pegawai Bank yang "Nakal", sehingga hal tersebut menjadi preseden buruk, APK ini pun berjanji akan menindaklanjuti dan segera memanggil Oknum Karyawan tersebut untuk dihadirkan  bersama Istrinya.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Kantor Cabang Bank BNI Tebing Tinggi belum dapat dikonfirmasi. (Irlan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama