PKL Di RSUD Labuan Mulai Bongkar Lapak, Pertanyakan Kompensasi

Para PKL Mulai Membongkar Lapaknya


Menaratoday.com PANDEGLANG-Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menempati lahan RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Labuan saat ini sedang gelisah. Karena mereka harus segera angkat kaki (relokasi) dalam waktu dekat ini dari tempatnya berjualan selama kurang lebih 8 bulan ini.


Hal itu menyusul adanya rencana pembangunan ulang (revitalisasi) RSUD Labuan yang sudah lama tak pernah digunakan, setelah pembangunannya selesai pada tahun 2021 lalu.


Para PKL ditenggat waktu hingga 14 Juni 2021. Akibatnya tentu saja, PKL tidak boleh lagi mengais rezeki di kawasan tersebut.


Kegelisahan itu salah satunya dirasakan Rohman (24), pemilik lapak di depan RSUD Labuan. Rohman sudah mendengar kabar itu sebelumnya dari petugas satuan polisi pamong praja (Satpol PP), bahkan seluruh PKL juga sudah dikumpulkan oleh dinas terkait dan Muspika Labuan.


Rohman mengaku sebenarnya berat, karena selain takut kehilangan pelanggan, juga bingung memikirkan biaya untuk mendirikan kembali lapaknya, sementara dari pihak pemerintah tidak ada kompensasi.


“Kalau pindah tempat kan nanti cari pelanggan baru lagi. Katanya hendak dipindahkan ke gedung Selter Sunami, hanya saja kami disini bingung cari biaya lagi untuk diriin lapak,” kata Rohman, Jum'at (11/06/21).


Meski berat, namun Rohman dan para pedagang lainnya yang diberi waktu membongkar lapaknya sebelum 14 Juni 2021 juga tidak bisa berbuat banyak.


Apalagi, bukan hanya dirinya yang diminta pindah dari depan RSUD Labuan, namun seluruh PKL yang jumlahnya sekitar 40 pedagang. 


“yaa..mau bagaimana lagi, ini keputusan pemerintah. Lagian yang pindah bukan hanya saya, tapi semua pedagang disini," tuturnya.


Tidak hanya persoalan itu saja, kata Rohman, baik dirinya maupun para pedagang lainnya juga mengeluhkan tidak adanya kompensasi dari pemerintah terkait relokasi ini. 


"Sementara ketika 8 bulan yang lalu kami menempati lahan RSUD ini semua harus modal sendiri termasuk lahan, bikin lapak sampai pasang Kwh," tukasnya.


Yang paling kasihan lagi, lanjut Rohman, ada beberapa pedagang yang baru beres mendirikan lapaknya hingga menghabiskan uang jutaan, belum sempat dipakai berjualan sudah harus dibongkar lagi. 


"Kalau mau tahu, kami menempati lahan RSUD ini menghabiskan uang yang gak sedikit 3 jutaan keatas, yang paling kasihan yang sebelah sana (tunjuknya) baru beres itu, udah disuruh dibongkar lagi," tanya nya.

Papan Pengumuman Yang Terpampang Digedung RSUD Labuan Yang Akan direvitalisasi


Sementara itu, Camat Labuan Ace Jarnuji menanggapi perihal relokasi. Ace mengatakan, sebelumnya para PKL sudah beraudiensi dikantor kecamatan labuan bersama Dinas perdagangan dan Pasar kabupaten pandeglang. Dalam audiensi saat itu, para PKL diberitahu bahwa RSUD Labuan akan direvitalisasi dalam waktu dekat, sehingga mereka harus direlokasi ke tempat lain.


"Para PKL menyetujui relokasi tersebut dan menyanggupi untuk membongkar sendiri lapaknya sebelum 14 Juni 2021, jika tidak maka kami akan membongkar paksa lapak mereka dengan alat berat," tegasnya.


Ketika dikonfirmasi mengenai keluhan para PKL terkait tidak adanya kompensasi. Ace mengatakan, pada saat audiensi tidak ada satupun PKL yang menanyakan atau menuntut soal kompensasi.


"Pada intinya mereka (PKL) menyetujui relokasi tersebut dan siap membongkar sendiri lapaknya, dan mereka gak ada yang menutut soal itu (Kompensasi)," terangnya.

 

ILA


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama