Pencurian Meteran Pelanggan PDAM di Siantar Makin Merajalela

Ket.foto: ilustrasi
Menaratoday.com, Pematangsiantar:

Pencurian meteran pelanggan air minum Tirta Nauli di Kota Pematangsiantar saat ini semakin marak dan merajalela melakukan aksinya sehingga membuat banyak masyarakat resah dan merugi.

Hal tersebut sudah terjadi beberapa bulan terakhir dan diduga belum ada tindakan dari pihak Kepolisian maupun Pemerintah Pematangsiantar untuk meminamalisir pencurian tersebut.

Masyarakat kota Pematangsiantar saat ini sudah sangat resah dan merasa dirugikan sehingga membelanjakan meteran baru pada Perusda Air Minum Tirta Nauli sebesar Rp.400.000.

Namun kegiatan pencurian tersebut sangat aneh, pasalnya pengadah hasil pencurian meteran tersebut belum terungkap dan beberapa ditempat jual beli rongsokan maupun barang bekas itu tidak ada.

Dari penelusuran media ini ditempat jual beli barang rongsokan maupun barang bekas maupun buttut di daerah perluasan tidak menemukan adanya barang meteran air minum bekas dilokasi.

Dan menurut salah satu warga korban pencurian meteran air minum mengutarakan pada menaratoday.com bahwa hal pencurian meteran tersebut sudah sangat lama dan sudah banyak menjadi korban.

"Lae, soal pencurian m3teran air di P.Siantar. sudah banyak warga yang mengadu ke PDAM Tirtauli dan ganti meteran baru bayar 400.000. Salah satu korbannya aku sendiri. Supaya ada tindaklanjut pencegahan dan tindakan dari Polres untuk menangkap pelaku pencurian. Mauliate" Jelas Y Sijabat.

Dan masyarakat juga banyak mempertanyakan hal tersebut dan meminta pertanggung jawaban maupun solusi dari PDAM Tirta Nauli. "Pelanggan yang kecurian meteran wajib membayar 400rb untuk mengganti meteran baru.

Nitip Pertanyaannya aku lae: 
1. apakah meteran itu aset PDAM atau aset pelanggan? 
2. Apakah Ada usaha PDAM untuk menyediakan pengamanan meteran? 
3. Adakah dasar hukum soal biaya ganti meteran dibebankan pada pelanggan? " Pesan keluh dari salah satu pelanggan yang kecurian meteran air minum. (R1/red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama