Warga Menes Digegerkan Penemuan Mayat Laki-Laki Mengambang Dibendungan Ramaya

Tim inafis polres pandeglang tengah mengidentifikasi Penemuan Mayat berjenis laki-laki dibendungan telaga desa ramaya, menes. Sabtu (11/09/21).


Menaratoday.com PANDEGLANG, Menes-Warga menes digegerkan dengan adanya penemuan mayat mengambang dibendungan telaga dikampung nanggareng Rt.002 Rw 006, desa ramaya  kecamatan menes kabupaten pandeglang, banten. Sabtu pagi (11/09/21) sekitar jam 06.00 wib. 


Mayat pertama kali ditemukan oleh salah satu warga setempat bernama sanudin (60). 


"Saya kaget ketika hendak memancing dibendungan telaga ada orang yang mengambang di air, dikira lagi berenang, ketika saya dekati ternyata berbau busuk," tuturnya.


Lanjut Sanudin, setelah memastikan yang dilihatnya adalah mayat, ia bergegas pulang dan memberitahukan perihal temuannya kepada warga setempat dan polsek menes. 


"Langsung saya beritahukan ke warga disini soal temuan mayat dibendungan telaga dan juga ke yang jaga dipolsek menes," tambahnya. 


Kapolsek Menes Kompol Yusuf membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, setelah pihaknya mendapat laporan dari warga bernama sanudin, langsung berkordinasi dengan tim inafis polres pandeglang untuk kemudian dievakuasi dan diidentifikasi.


"Betul, kami mendapat laporan dari sanudin yang mengaku melihat mayat mengapung dibendungan telaga, dan kamipun langsung berkordinasi dengan inafis polres pandeglang untuk ditindak lanjuti," jelasnya.


Sementara itu Tim Inafis Polres pandeglang Brigadir Bayu menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui korban bernama Haerudin Bin Maya (25), warga Kp. Cisereh Desa Cisereh Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.


“Identitas korban sudah diketahui berdasarkan kartu identitas yang ada pada korban, sementara untuk penyebab kematiannya harus dilakukan autopsi, namun pihak Keluarga Korban menolak untuk Autopsi, kondisi mayatnya sendiri sudah rusak," terangnya.


Lanjut Bayu, terkait penolakan autopsi pihak keluarga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian korban sebagai suatu musibah dan mereka juga sudah membuat surat pernyataan penolakan autopsi kepada pihak kepolisian. (ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama