Upah tak Kunjung Dibayar, Aktivis Desak PT Himindo Pelaksana Proyek RSUD Labuan Segera selesaikan Pembayaran



Pandeglang, MENARATODAY.COM-Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan sudah berjalan 6 bulan, namun hingga kini masih menuai persoalan. Selain kualitas pembangunan dan material yang digunakan tak memenuhi spesifikasi dan terkesan asal-asalan, juga upah pekerja yang tak kunjung diselesaikan.

Hal itu diduga menjadi penyebab sejumlah tenaga kerja menjadi malas dan tak bersemangat dalam bekerja.

Salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya mengaku, persoalan pembayaran upah untuk para pekerja di proyek pembangunan RSUD Labuan terkesan asal.

"Untuk tukang dibayar 110 ribu per hari, untuk kenek 90 ribu per hari dikali 3 minggu upah yang belum dibayarkan kepada kami, itu yang jadi salah satu penyebab kami para naker jadi kurang bersemangat dalam bekerja," tuturnya. Minggu (17/7/2022).

Ia mengatakan, upah pada bulan juni pun tak kunjung diselesaikan oleh pihak perusahaan pelaksana proyek PT Himindo Citra Mandiri.

"Upah kami dibulan juni saja hingga hari ini belum jelas, kami hanya kasbon-kasbon saja, dan baru minggu pertama yang sudah dibayar sisanya yang 3 minggu belum," ungkapnya.

Warga Labuan yang juga aktivis, Asep Ari Ikbal menuturkan, menjadi wajar jika kualitas hasil pekerjaan para tenaga kerja di proyek RSUD dinilai asal-asalan dan tidak sesuai spek, karena upah para pekerjanya juga kurang begitu diperhatikan.

"Semoga pihak perusahaan pelaksana proyek segera menunaikan apa yang menjadi kewajibannya yakni membayar upah para tenaga kerja, agar mereka (naker) menjadi semangat kerjanya, kasian mereka punya anak istri dirumah yang harus dikasih makan," tukasnya.

Sementara itu, perusahaan pelaksana proyek PT Himindo Citra Mandiri yang diwakilkan oleh Vendor Sipil, Warsito atau  yang akrab disapa Sadam menjelaskan, bahwa sistem pengupahan yang diterapkan kepada para pekerja berbeda. 

Ia mengatakan, bagi pekerja harian lepas upah yang dibayarkan sebesar Rp100 per hari, dan untuk pekerja borongan pembayaran akan dilakukan jika hasil pekerjaan selesai.

"Jika memang gaji belum dibayarkan biasanya pekerja dikasih kasbon, untuk pekerja harian kami bayar 100 ribu itu untuk helper, untuk yang borongan akan dibayarkan kalau pekerjaannya selesai dan tidak ada yang diperbaiki," jelasnya.

Sadam menegaskan, terkait persoalan belum dibayarkan sisa upah pekerja selama 3 minggu pihak perusahaan akan menyelesaikan minggu depan.

"Itu sudah disampaikan oleh perusahaan kepada para pekerja, bahwa upah yang belum dibayarkan akan diselesaikan di minggu depan," pungkasnya.***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama