Demi Meraih Pendidikan Di Sekolah, Anak-Anak Di Cegog Pandeglang Nekad Seberangi Derasnya Arus Sungai

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Saat matahari baru saja menembus kabut pagi di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, suara riuh anak-anak mulai terdengar di tepi sungai. Tas sekolah mereka dibungkus plastik, sepatu dijinjing, dan sebagian masih tertawa kecil meski air sungai di hadapan mereka mengalir deras.

Tanpa ragu, satu per satu mereka mulai turun ke air. Ada yang berenang, ada pula yang berpegangan pada tangan teman atau seorang guru yang setia menuntun di tengah arus. Di seberang sana, jalan menuju sekolah masih panjang tapi semangat belajar mereka lebih besar dari derasnya sungai itu.

Fenomena ini terekam dalam sebuah video berdurasi 37 detik yang beredar di media sosial dan menuai keprihatinan publik. Dalam video tersebut tampak puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pandeglang harus mempertaruhkan keselamatan demi menuntut ilmu.

“Jembatan di sini dulu ada, tapi sudah hanyut waktu banjir besar tahun lalu,” tutur Wawan (63), warga setempat. Jumat (24/10/2025). 

Ia mengingat jelas peristiwa itu, air bah datang tiba-tiba pada awal Oktober tahun lalu, menghanyutkan jembatan gantung yang selama bertahun-tahun menjadi penghubung utama antar kampung.

Setelah kejadian itu warga hanya bisa berharap pada janji pembangunan ulang dari pemerintah kabupaten. Namun, setahun sudah berlalu, jembatan baru tak kunjung berdiri.

“Anak-anak tiap hari harus menyeberang sungai seperti ini. Kadang kalau hujan besar, mereka terpaksa tidak sekolah karena air terlalu tinggi,” ucapnya lirih.

Meski begitu, semangat para siswa Kampung Cegog tak pernah surut. Setiap pagi mereka tetap berangkat dengan pakaian seragam yang rapi, menantang arus demi menggapai cita-cita. Seorang guru bahkan ikut menyeberang setiap hari untuk memastikan para murid sampai dengan selamat.

Kisah ini menjadi potret nyata perjuangan pendidikan di pelosok negeri di mana akses menuju sekolah masih menjadi tantangan berat.

“Kami tidak minta banyak, hanya jembatan kecil agar anak-anak bisa sekolah dengan aman,” harapnya

Sementara itu, warga terus menanti realisasi janji pembangunan dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Sebab, bagi mereka, jembatan bukan sekadar sarana infrastruktur, melainkan jembatan menuju masa depan anak-anak Kampung Cegog.

Hal ini pun menuai beragam komentar warga. 

"Pimpinannya sekarep dewek, Anggota Dewannya pada anteng aja menikmati fasilitas," ujar salah satu warganet. 

"Tunggu ya bangun jembatannya, saya masih sibuk ngurusin gapura biar bagus ini biar setiap pulang enak liatnya," kata warganet lainnya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama